Bung Karno adalah pemimpin terkemuka gerakan nasionalis Indonesia. Dikenal sebagai orator ulung, sejak muda ia memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia melalui Partai Nasional Indonesia yang didirikannya pada 1927. Ketika Indonesia merdeka, Insinyur lulusan ITB ini terpilih menjadi presiden pertama (1945-1968). Sukarno lahir di blitar pada 6 juni 1901, anak dari seseorang guru sekolah rakyat, Raden Soekami dan wanita bali berdarah bangsawan , Idayu Rai. Sebagai anak priyayi yang memang panda, Sukarno bisa mengecap pendidikan tinggi dan lulus dari sekolah Teknik Tinggi di Bandung (ITB) “1925”. Dia berjuang merebut kemerdekaan berlanjut dengan di bentuknya Partai Nasional Indonesia “PNI” pada 1927. Sukarno menerapkan sikap nonkooperasi dengan Belanda yang membuatnya beberapa kali masuk tahanan. Pada tahun 1929 dia ditahan oleh Belanda di penjara Sukamiskin, Bandung karena aktivitas politiknya, lalu dia di bebaskan dua tahun kemudian. Dan dia ditahan lagi pada 1933, diasingkan ke ended an kemudia ke Bengkulu, sampai dia di bebaskan oleh Jepang 1942. Pada 17 Agustus 1945, tak lama Jepang takluk kepada sekutu, atas desakan para aktivis pemuda yang sempat menculiknya ke Rengas Dengklok, Sukarno-Hatta memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia, dan sehari kemudia Sukarno-hatta diangkat menjadi presiden dan wakil presiden RI yang pertama Bangsa Indoensia. Untuk mengimbangi kekuatan Barat, dia berperan sebagai pemimpin-pemimpin Negara baru melawan kekuatan kolonial dan neocolonial. Dia berhasil memaksa menyerahkan Irian Barat yang pada itu tahun 1963 disebut Irian Jaya dan sampai kini menjadi Papua. Situasi politik memuncak dengan perebutan kekuasaan yang gagal pada 30 September 1965. Kejadian ini berlanjut dengan pembunuhan berantai dan besar-besaran, pembubaran partai Komunis, dan buntutnya Sukarno tersingkir. Pemimpin Militer Mayjen Soeharto memimta Sukarno untuk menyerahkan kekuasaan efektifnya melalui Supersemar pada maret 1966. Soeharto kemudia menjadi presiden menggantikan Sukarno. Dan sampai Meninggalnya Sukarno Di Jakarta 21 Juni 1970, dia masih berada dalam Status Tahanan Rumah. Dari rangkuman diatas ini sudah membuktikan bahwa Bapak Presiden Sukarno adalah Presiden Pertama RI sekaligus masuk dalam 100 tokoh Orang berpengaruh di dunia.
Jakarta - Indonesia pernah mencapai kemajuan dalam hal teknologi roket. Bahkan era tahun 1960-an, Indonesia menjadi negara kedua di Asia dan Afrika yang berhasil meluncurkan roket buatan sendiri yang bernama Kartika 1.
Meski saat ini jika berbicara mengenai teknologi pengembangan rudal dan roket, Indonesia terkesan jauh tertinggal, namun Indonesia pernah menjadi negara yang sukses mengembangkan roket. Pengembangan teknologi roket di Indonesia mulai maju di awal tahun 1960-an dengan dibantu oleh Uni Soviet.
Hingga pada tanggal 14 Agustus 1964, Indonesia akhirnya berhasil meluncurkan roket buatannya sendiri yang bernama Kartika 1 dengan berat 220 Kg dari stasiun peluncuran roket Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat. Peluncuran ini membuat Indonesia menjadi negara kedua di Asia dan Afrika yang mampu mengembangkan teknologi pembuatan rudal dan roket setelah Jepang.
Setelah itu juga perkembangan roket dan rudal semakin semarak di Indonesia, bahkan Indonesia kembali meluncurkan roket Kartika dua dengan berat 66,5 Kg dan berjarak tempuh 50 Km. Kemudian Indonesia juga membeli berbagai rudal Surfance to Air Missile (SAM) dari Uni Soviet.
Namun sayang, setelah orde lama jatuh, teknologi rudal dan roket kurang berkembang di era orde baru, dan membuat Indonesia semakin jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain bukan hanya di Asia namun di dunia.
Baru kemudian pada tahun 1987, Indonesia melalui LAPAN kembali membuat roket yang diberi nama RX-250 LPN. Roket ini merupakan roket berbahan bakar cair dan padat dengan berat 300 kg memiliki panjang 5,30 meter berdaya jangkau 70 km.
Meski saat ini jika berbicara mengenai teknologi pengembangan rudal dan roket, Indonesia terkesan jauh tertinggal, namun Indonesia pernah menjadi negara yang sukses mengembangkan roket. Pengembangan teknologi roket di Indonesia mulai maju di awal tahun 1960-an dengan dibantu oleh Uni Soviet.
Hingga pada tanggal 14 Agustus 1964, Indonesia akhirnya berhasil meluncurkan roket buatannya sendiri yang bernama Kartika 1 dengan berat 220 Kg dari stasiun peluncuran roket Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat. Peluncuran ini membuat Indonesia menjadi negara kedua di Asia dan Afrika yang mampu mengembangkan teknologi pembuatan rudal dan roket setelah Jepang.
Setelah itu juga perkembangan roket dan rudal semakin semarak di Indonesia, bahkan Indonesia kembali meluncurkan roket Kartika dua dengan berat 66,5 Kg dan berjarak tempuh 50 Km. Kemudian Indonesia juga membeli berbagai rudal Surfance to Air Missile (SAM) dari Uni Soviet.
Namun sayang, setelah orde lama jatuh, teknologi rudal dan roket kurang berkembang di era orde baru, dan membuat Indonesia semakin jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain bukan hanya di Asia namun di dunia.
Baru kemudian pada tahun 1987, Indonesia melalui LAPAN kembali membuat roket yang diberi nama RX-250 LPN. Roket ini merupakan roket berbahan bakar cair dan padat dengan berat 300 kg memiliki panjang 5,30 meter berdaya jangkau 70 km.
dikutip dari : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9855805
0 komentar:
Posting Komentar